Penyerahan Bantuan Padat Karya Tahun 2022
(Sekretaris Daerah menyerahkan secara simbolis bantuan kepada Kelompok Masyarakat Karya Bumi Pasokan dari Desa Semowo Kecamatan Pabelan)
Pemkab Semarang menyalurkan bantuan tunai untuk membantu warga yang terdampak pengurangan subsidi bahan bakar minyak. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Bupati Semrang, H. Ngesti Nugraha kepada perwakilan Kelompok Masyarakat di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang di Ungaran pada tanggal 05 November 2022.
Turut hadir pada acara itu anggota Forkompimda, Sekda Djarot Supriyoto, pimpinan OPD, puluhan perwakilan warga penerima dan undangan lainnya.
Pada pengarahannya, Bupati mengatakan bahwa bantuan itu juga untuk mengendalikan inflasi sebagai dampai kenaikan harga BBM. “Meski jumlahnya tidak besar, bantuan ini merupakan perintah Presiden untuk membantu mengendalikan tingkat inflasi di daerah,” terang Bupati.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Kabupaten Semarang, Suratno menjelaskan bantuan sosial pengendalian tingkat inflasi sebagai dampak pengurangan subsidi BBM berasal dari pengalihan dua persen dari Dana Transfer Umum (DTU) yang diterima Pemkab Semarang. Bantuan sosial tunai diberikan kepada 1.666 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), 75 operator perahu wisata dan 518 nelayan jaring. Selain itu juga diberikan bantuan kepada 1.317 pengemudi angkutan umum. Sedangkan dua ribu tukang ojek masing-masing menerima Rp300 ribu. Tak hanya itu, tambahan 1.850 tukang ojek lainnya yang telah terdaftar namun di luar alokasi akan diambilkan dari bantuan tidak terduga (BTT) senilai Rp555 juta.
(Asisten Perekonomian memberikan bantuan padat karya kepada perwakilan Pokmas Seneng Maju dari Desa Bakalrejo Kec. Susukan)
Selain bantuan tunai perorangan, juga diberikan bantuan uang tunai kepada kelompok masyarakat di 27 desa yang membutuhkan. Setiap (Pokmas) menerima Rp70 juta untuk kegiatan padat karya warga setempat. Pokmas penerima antara lain ada di Desa Semowo Kecamatan Pabelan, Kebonagung (Sumowono) dan Banyukuning (Bandungan).
Bantuan yang diterima oleh Kelompok Masyarakat dari 27 desa dimanfaatkan dengan kegiatan Padat Karya Infrastruktur. Kegiatan Padat Karya adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan dalam rangka menyediakan lapangan pekerjaan sementara bagi penganggur dan setengah penganggur, sekaligus menyediakan sarana dan prasarana penunjang akses ekonomi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Tenaga kerja berjumlah 20 orang terdiri dari 1 ketua kelompok, 1 tukang dan 18 pekerja. Masing-masing tenaga kerja juga diikutkan dalam BPJS Ketenagakerjaan sehingga memperoleh manfaat. (pent-dib)
(Bupati Semarang mencek pencairan dana di rekening Pokmas, menyarankan supaya pengambilan uang dilakukan secara hati-hari dan di BPD Jateng terdekat saja)
(Bupati Semarang memberikan pengarahan kepada Pokmas)